Pemerintah Inggris dan Prancis mengingatkan Israel untuk tidak melancarkan invasi darat ke Jalur Gaza. Jika Israel melancarkan serangan tersebut, Israel akan kehilangan banyak dukungan internasional.
Hal ini disampaikan Menteri Luar Negeri Inggris William Hague menyusul rentetan serangan udara Israel yang menewaskan 79 orang di Palestina sejak 14 November lalu.
"Invasi darat ke Gaza akan menyebabkan Israel kehilangan banyak dukungan dan simpati internasional," tutur Hague kepada stasiun televisi Sky News seperti dilansir News.com.au, Senin (19/11).
"Jauh lebih sulit menekan dan menghindari korban jiwa warga sipil selama invasi darat, dan operasi darat yang besar akan memperpanjang konflik," imbuhnya.
Menurut Hague, komunitas internasional termasuk Inggris akan lebih sulit untuk bersimpati atau mendukung invasi darat.
Sebelumnya, pejabat-pejabat Kementerian Kesehatan Gaza menyatakan, serangan-serangan Israel pada Minggu, 18 November menewaskan 31 warga Palestina, termasuk satu keluarga yang terdiri dari 9 orang. Di antara satu keluarga tersebut, lima di antaranya anak-anak. Mereka tewas ketika rudal Israel menghancurkan rumah mereka di Gaza City.
Serangan-serangan udara dan tembakan artileri Israel telah merenggut 79 nyawa warga Palestina dan lebih dari 700 orang lainnya luka-luka sejak 14 November. Beberapa di antara para korban luka saat ini dalam kondisi kritis.
Perang Gaza bukan pilihan
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Prancis, Laurent Fabius, mengatakan bahwa sebuah gencatan senjata antara Israel dan militan Gaza merupakan sebuah kebutuhan yang mendesak dan Prancis akan membantu menjadi perantara dalam proses gencatan senjata tersebut.
"Perang bukanlah sebuah pilihan, tidak akan pernah menjadi sebuah pilihan" ujarnya kepada para jurnalis di Tel Aviv. "Ada dua kata kunci: urgensi dan gencatan senjata," ujarnya.
"Situasi di Jalur Gaza, begitu juga di Israel, sangat sulit, dengan banyak kematian," ujarnya dalam sebuah konferensi pers pada akhir kunjungan satu harinya ke teritorial Israel dan Palestina.
"Prancis bersedia menjadi fasilitator dalam gencatan senjata itu," ujarnya menambahkan bahwa Paris tidak melakukan kontak langsung dengan gerakan Islamis Palestina, Hamas, yang menguasai Jalur Gaza.
"Saya pikir bahwa Presiden Mesir memiliki peran penting dan berguna dalam krisis ini," ujar Fabius.
Pernyataannya muncul pada hari kelima serangan udara Israel di Gaza yang telah menewaskan lebih dari 70 orang, sementara militan dari Gaza melepaskan ratusan roket ke negara Yahudi tersebut, satu dari mereka yang tewas adalah warga sipil.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan sebelumnya bahwa Israel siap untuk "secara signifikan memperluas" operasinya melawan militan Gaza meskipun saat itu dia bersiap menerima Fabius, yang melakukan tur singkatnya ke wilayah tersebut.(dh/ml)
Ahmadinejad kecam Israel
Di sisi lain, Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad mengecam serangan-serangan Israel terhadap Jalur Gaza. Dicetuskan Ahmadinejad, serangan-serangan itu dilancarkan Israel untuk memastikan kelangsungannya.
Ahmadinejad pun menyerukan negara-negara Barat untuk "membiarkan bangsa Palestina menentukan nasib mereka sendiri." Demikian seperti diberitakan media Iran, Press TV, Senin (19/11).
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Iran Ali Akbar Salehi juga mengecam ketidakpedulian komunitas internasional atas agresi Israel terhadap Jalur Gaza.
Militer Israel menyebutkan, pihaknya telah melancarkan lebih dari 130 serangan udara dan laut terhadap Gaza pada Minggu, 18 November kemarin. Serangan laut dilancarkan Israel dengan menembakkan granat dan roket dari kapal-kapal meriam milik Angkatan Laut Israel ke wilayah Gaza.
Pejabat-pejabat Kementerian Kesehatan Gaza menyatakan, serangan-serangan Israel pada Minggu, 18 November menewaskan 31 warga Palestina, termasuk satu keluarga yang terdiri dari 9 orang. Di antara satu keluarga tersebut, lima di antaranya anak-anak. Mereka tewas ketika rudal Israel menghancurkan rumah mereka di Gaza City.
Serangan-serangan udara dan tembakan artileri Israel telah merenggut 79 nyawa warga Palestina dan lebih dari 700 orang lainnya luka-luka sejak 14 November. Beberapa di antara para korban luka saat ini dalam kondisi kritis.
Jika Artikel ini menarik, Silahkan copy paste permalink berikut ini di blog sobat!
Wah makin gencar aja neh suasananya! Btw keren neh template kaka,he,,he,,
BalasHapus